Ini bukanlah sebuah puisi
Melainkan hanya serangkaian kata yang menyangkut di kepalaku
Sudah lama aku tak mencinta
Sudah lupa aku bagaimana caranya mencinta
Bahkan aku tak tahu apa itu cinta
Seratus lima puluh hari yang lalu
Aku mencoba menjaga indahnya cinta
Haha it sounds too much
Probably too much
Seratus lima puluh hari yang lalu
Aku masih menyentuh hangatnya cinta
Begitu dalam, begitu lekat, begitu hangat
Entahlah
Semuanya begitu cepat berlalu
Seperti kepingan kenangan yang sudah menjelma menjadi abu
Seperti kertas yang menjelma menjadi abu
Begitu juga cinta aku yang sudah menjelma menjadi kenangan
Tak bisa dirubah
Tak bisa kembali
Bahkan, untuk meraih perhatiannya dia saja aku tak mampu
Semuanya hanya kenangan
Seketika kita sudah melewati semua kenangan itu
Kita tak mampu menggapainya kembali
Begitu juga dengan kisah cintaku
honestly, i miss him like hell
Mau dikata apa, dia sudah memiliki kekasih baru
Aku hanya bisa menertawakan diriku ketika aku masih mengharapkannya
Bodoh
Lima huruf yang menjelma menjadi sebuah kata
Bodoh, itulah aku
Haha sudahlah
Sekalipun aku merangkai semua kenangan di antara kita pun
Kau takkan kembali ke pelukanku
Aku rindu
Rindu belai lembutmu
Rindu ketika kamu mengecup tanganku dengan mesra
Rindu ketika kamu membisikkan kata cinta di telingaku
Rindu ketika kita menghabiskan waktu kita hanya berdua
Rindu ketika kamu sedang cemburu
Rindu ketika kamu marah
Rindu ketika kamu memelukku erat didekap dadamu
Rindu ketika kamu memegang hidungku
Rindu ketika kamu mengacak-ngacak rambutku
Ah, aku rindu semua itu
Namun apa daya
Semua itu sudah menjadi debu
Aku rindu
Rindu kepada sosok kamu
Yang dulu pernah mencintaiku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar