Senin, 04 Juni 2012

Selamat pagi.

Selamat pagi, hati. Sudahkah kau sembuh dari luka itu? Eh, selamat pagi juga, kamu. Apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat selalu. Saraf otakku tak mau berhenti memaksaku untuk berani berkata jujur kepada kamu. Kurang ajar betul memang. Siapa aku? Siapa kamu? Kita bukan siapa-siapa lagi. Arloji waktu semakin memburu. Berlari agar segera sampai ke masa depan. Sekarang aku sudah menempati kelas yang paling Maha. Belum tau ingin jadi apa aku nanti. Bersenang-senanglah kamu karena kamu masih duduk di bangku sekolah. Perjalananmu masih panjang. Omong-omong, masih ingatkah pohon rindang itu? Dimana dulu, kita saling berucap kata cinta. Aku sering menulis surat rindu yang ku titip pada awan agar menerbangkan kata-kata itu sehingga sampai ke dinding kamarmu. Sudah deh sudah. Aku bukan siapa-siapa. Aku telah tiada. Aku hanya secerca nista. Sekali lagi, selamat pagi, kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar