Rabu, 24 Oktober 2012

Tapi ternyata..

Dengarkan aku, aku hanya ingin berbicara sediki tentangmu..

Aku kira kamu yang teristimewa
Tapi ternyata kamu hanya bahagia semata
Aku kira kamu yang mampu membuat hati ini rindu
Tapi ternyata kamu hanya perasaan yang semu
Aku kira aku takkan pernah menangis lagi
Tapi ternyata mata tak mampu membendung lagi 
hingga air tak sabar keluar dari kelopak mata ini
Aku kira kamu bisa membuat aku bersemangat
Tapi ternyata kamu tak lebih dari bangsat
Aku kira aku benar-benar jatuh hati
Tapi ternyata aku malah jatuh pada lubang kesakitan yang tak terperi
Aku kira kamu satu kata yang begitu manis
Tapi ternyata kamu adalah najis
Aku kira aku takkan pernah salah mengizinkanmu masuk
Tapi ternyata kamu malah berhasil membuat rusuk ini remuk
Aku kira jarak rumahku dengan rumahmu cukup membuat aku rindu
Tapi ternyata semua membuahkan rasa pilu
Aku kira, aku adalah aku yang memujamu
Kamu adalah kamu yang membelai aku dengan kata-kata manismu
Tapi ternyata semua hanyalah mimpi indah yang palsu
Aku benci, benci sama kamu
Karena hanya satu tatapan mata dan satu jabatan tangan
Kamu berhasil membuat aku melayang hingga ke angan
Tapi ternyata perkenalan singkat ini menunjukan bahwa kamu bajingan
Aku kira satu benda ciptaan manusia yang bernama telepon seluler
mampu membuat aku tak ingin tidur disepanjang waktu karena
selalu ada sapaan manis hinggap didalamnya
Tapi ternyata benda ini malah mampu menunjukan siapa kamu
yang sebenar-benarnya
Ketidak acuhanmu belakangan ini sungguh menggelegar bagai petir
menyambar air mataku
Tapi sudahlah, terima kasih atas pertemuan singkat kita
dan atas dua bola mata indahmu yang sedikitnya mampu membuat
dua bola mata ini cukup berbinar.
Bajingan, kamu sungguh berhasil membuat hati ini rubuh
:)

Ribuan senyum dari aku untuk kamu.
Chacha


Tidak ada komentar:

Posting Komentar