Minggu, 28 Juli 2013

Pertama.

Aku terbangun dari pejam mengingat bahwa hari ini, tanggal ini, sabulan yang lalu kau meminta aku untuk menjadi kekasih hati. Tak terasa waktu cepat sekali berlalu, ya. Masih ingat, sebulan lalu, masih dengan gugupnya kau memegang jemari ini. Aku berjanji demi namaku sendiri, demi bumi yang masih setia memberi kehidupan, aku takkan bergeser ke lain hati, pun bahkan tidak untuk sesenti. Aku memang hanya gadis kecil yang selalu merengek manja ketika kau tak menemani karna kesibukanmu. Maafkan aku untuk hal itu.
Kalau detik ini kamu ada disini, aku takkan membuang sedetik pun untuk tidak memelukmu erat. Kalau saja kita tidak dipisahkan oleh keyakinan, aku sudah mantap menetapkan kamu untuk menyesaki ruang hati, sampai besok, besoknya lagi, besoknya lagi, sampai rambutku berubah menjadi putih, sampai kulitku sudah dikeriputi oleh waktu, sampai mati. Tepat satu bulan kita udah sama-sama. Tepat satu bulan kamu selalu meluangkan waktumu bahkan disela-sela kesibukanmu untuk menggapai masa depan. Tepat satu bulan kamu selalu mampu membuat aku dari hanya tawa kecil hingga terbahak-bahak karna candamu walau terkadang aku menangis hingga terisak-isak ketakutan kalau kalau kita tidak akan bertahan lama dan kamu pergi jauh. Tepat satu bulan pula kita mampu membunuh waktu yang selalu mampu membuat rindu meletup-letup minta untuk dipenuhi. Aku takkan meminta lebih selain kamu seutuhnya milik aku dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Kamu adalah yang pertama yang membuat kedua dan ketiga hingga seterusnya menjadi tidak ada. Kamu membuat aku menjadi dekat dengan Tuhanku yang selalu meminta agar kamu selalu menjadi nafasku. Kalau kamu ada disini, aku meminta pada Tuhan agar kamu menjadi hilang ingatan dan tidak ingin pulang. Kalau boleh meminta satu kali lagi, aku tidak ingin jatuh hati lagi, tidak untuk lelaki mana pun selain kamu, hanya kamu sampai emua ini abadi. Sudah, sudah. Aku tidak ingin berpanjang lebar karena aku tahu, satu milyar huruf pun tidak akan habis jika aku harus menulis semua ini. Aku jatuh cinta, semakin dalam, lebih dalam dan ingin lebih dalam hingga aku tenggelam. Selamat untuk aku, kamu, dan waktu yang sudah mengizinkan kita untuk selalu berucap rindu. Dan jika boleh minta tolong, jangan terlalu sebentar bersamaku, itu saja.

Tuhan, tepukkan tangan-Mu dan persatukan kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar